Prompt menjadi kunci penting saat kamu menggunakan tools AI seperti, seperti ChatGPT, Gemini, DeepSeek, Perplexity, Midjourney, dan sebagainya. Makin bagus dan detail prompt yang kamu buat, makin relevan dan akurat pula jawaban atau informasi yang dihasilkan oleh AI.
Nah, setelah mengetahui apa itu prompt dan fungsinya, sekarang saatnya kamu mempelajari cara menyusun prompt yang lebih detail dan efektif, khususnya saat memerlukan jawaban yang sangat spesifik akan topik tertentu. Dengan menulis prompt yang lebih terstruktur dan terperinci, data informasi yang diberikan oleh AI akan lebih dalam, tingkat akurasinya tinggi, serta penuh insight sesuai ekspektasi kamu.
Ingin tahu cara menyusun prompt yang lebih detail? Yuk, simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini!
Pengertian Prompt yang Lebih Dalam
Prompt adalah sebuah pertanyaan atau instruksi (perintah) yang ditulis oleh pengguna untuk diberikan pada AI.
Meski banyak pengguna menulis prompt berupa pertanyaan atau perintah singkat, akan tetapi sebenarnya bentuk prompt dapat dibuat lebih panjang, spesifik, detail, dan rinci menggunakan bullet points.

Mengapa memilih pakai bullet points?
- Lebih terstruktur, sehingga AI lebih mudah memahami pertanyaan dan permintaan kamu.
- Menghindari ambiguitas yang umumnya terlihat pada sebuah paragraf atau kalimat yang ditulis pengguna, sehingga instruksi yang dipecah dan disusun dengan rapi dalam bentuk bullet points akan membuatnya terlihat lebih spesifik, jadi AI juga tidak menafsirkannya secara berbeda.
- Direkomendasikan untuk pekerjaan maupun tugas yang cukup berat dan kompleks. Misalnya meminta AI untuk membuat sebuah analisis, menyusun langkah-langkah tertentu, dan memberikan jawaban secara runut.
- Lebih fleksibel dan nyaman dibaca bagi pengguna yang ingin meminta banyak penjelasan dan jawaban sekaligus dalam satu waktu
- Mempermudah pengguna untuk mengoreksi atau merevisi ketika ada beberapa poin yang belum dimasukkan ke dalam prompt, apalagi jika instruksi tersebut harus diurutkan sesuai tugas
Selain dalam bentuk pertanyaan dan perintah dengan bullet points di atas, pengguna juga dapat membuat prompt berupa skenario yang artinya kamu bisa menciptakan suatu peran atau kondisi tertentu untuk AI agar jawabannya lebih relevan dan mendapatkan informasi dari sudut pandang yang berbeda, yang kemungkinan memberikan pengetahuan baru bagi pengguna.
Namun sebelum membahas contoh skenario tersebut, mari pelajari terlebih dulu elemen-elemen prompt yang detail jika kamu ingin menulisnya dalam bentuk bullet points.
Elemen-Elemen dalam Prompt yang Detail dan Spesifik
Jika kamu ingin mendapatkan jawaban atau informasi yang relevan dan tingkat akurasinya tinggi, buatlah prompt AI yang detail dengan menyertakan beberapa elemen penting.
Elemen-elemen tersebut nantinya akan sangat memengaruhi seberapa baik hasil generate AI yang pastinya juga akan mempermudah tugas maupun pekerjaan kamu. Baik untuk ideasi, pengembangan topik, analisis, dan lain-lain.

Berikut beberapa elemen penting yang bisa kamu gunakan untuk menyusun prompt agar respon AI relevan dan tepat:
- Persona: peran yang kamu berikan pada diri sendiri atau ke AI. Misalnya saat membuat prompt kamu menggunakan persona sebagai penjual matcha latte dan meminta ChatGPT/Gemini berperan sebagai pembeli matcha kamu
- Konteks pembahasan: latar belakang atau arah topik yang ingin kamu bahas dengan AI.
- Tujuan: Menyebutkan alasan atau tujuan mengapa kamu mengajukan pertanyaan atau perintah tersebut pada AI dan tulis apa yang sebenarnya ingin kamu ketahui
- Tone dan gaya bahasa: Menyangkut panggilan dan gaya bahasa yang ingin digunakan selama menggunakan AI. Tone yang dimaksud misalnya panggilan aku, kamu, saya, Anda, meniru seperti bahasa brand terkenal, atau seperti sosok tertentu. Sementara gaya bahasa menyangkut diksi paragraf maupun kalimat seperti baku, formal, gaul, ilmiah, dan sebagainya.
- Format jawaban: Kamu ingin AI menjawab dalam bentuk bullet points, dokumen (word, presentasi, excel, dll), gambar, tabel, grafik kurva, kode, atau yang lain.
- Durasi atau panjang jawaban: Kamu meminta AI untuk memberikan jawaban pendek, panjang, atau dengan jumlah kata tertentu.
- Target audiens (opsional): Mencantumkan target audiens jika pertanyaan atau perintah yang kamu berikan nantinya akan digunakan untuk menjelaskan suatu materi pada orang lain
Setelah mengetahui elemen-elemen prompt AI di atas, kamu bisa melihat perbandingan antara prompt dasar (basic prompt) vs prompt yang lebih detail di bawah ini sebagai gambaran jika kamu menggunakan AI dengan memasukkan keduanya akan menghasilkan jawaban yang berbeda.
Prompt Dasar vs Prompt yang Detail
1. Prompt Dasar (Basic Prompt)
Berikut contoh prompt dasar atau basic prompt saat menggunakan ChatGPT dan hasilnya
“Hai. Beritahu aku, apa itu pure matcha yang biasa digunakan dalam minuman matcha latte?”


Jawaban ChatGPT di atas sudah cukup bagus, akan tetapi informasinya masih seputar pengertian matcha powder (bubuk matcha), ciri-ciri, dan jenis matcha.
Contoh berikutnya ketika memberikan prompt yang sama pada Gemini dan inilah hasilnya:

Baca Juga


Ternyata ketika menggunakan Gemini dengan memasukkan prompt yang sama, hasilnya tidak jauh berbeda, ya.
2. Prompt yang Detail
Prompt yang detail menggunakan beberapa elemen yang membuatnya tampak lebih terstruktur dan tersusun rapi. Jadi, mari coba pakai beberapa elemen yang telah dibahas pada poin sebelumnya.
- Persona: penjual matcha latte dan AI sebagai ahlinya matcha
- Konteks pembahasan: Memahami pengertian matcha powder dan seluruh seluk beluknya, termasuk perbedaannya dengan bubuk green tea serta ciri-ciri matcha palsu dan asli.
- Tujuan: sebagai penjual ingin mengerti sejarahnya terlebih dahulu, membedakan antara bubuk matcha dengan green tea supaya tidak salah stok, serta tidak tertipu dengan marketing penjual matcha yang tidak jujur, sehingga memengaruhi brand value di mata konsumen
- Tone dan gaya bahasa: Gunakan tone “aku atau kamu” dan gaya bahasa kasual dengan diksi yang mudah dipahami karena informasi ini hanya untuk pengetahuan pribadi saja
- Format jawaban: narasi deskriptif dengan bullet points yang nyaman dibaca
Inilah contoh prompt yang saat kamu menggunakan ChatGPT dan hasilnya pun luar biasa rinci:
“Hallo. Sebagai penjual matcha latte, aku memerlukan informasi yang jelas tentang pengertian matcha powder dan seluk-beluknya secara lengkap. Jadi berikan jawaban atau respon dari pertanyaan detail di bawah ini ya:
- Pengertian matcha powder dan sejarahnya secara singkat
- Perbedaan antara matcha dengan bubuk green tea
- Apa ciri-ciri bubuk matcha yang palsu
- Sebagai penjual, aku ingin memahami sejarahnya terlebih dahulu, membedakan antara bubuk matcha dengan green tea supaya tidak salah stok, serta tidak tertipu dengan marketing penjual matcha yang tidak jujur, yang nantinya bisa memengaruhi brand value produkku di mata konsumen
- Tone dan gaya bahasa: Gunakan tone “aku atau kamu” dan gaya bahasa kasual dengan diksi yang mudah dipahami karena informasi ini hanya untuk pengetahuan pribadi saja
- Format jawaban: narasi deskriptif dengan bullet points yang nyaman dibaca“




Jawaban AI di atas sangat lengkap, jelas, dan relevan, bukan? Setelah menyusun prompt yang detail dengan struktur yang jelas, kamu pun mendapatkan banyak pengetahuan serta insight yang benar-benar dibutuhkan sebagai penjual matcha. Tidak hanya memberikan jawaban berupa pengertian, ciri-ciri, maupun jenis saja, tetapi juga meningkatkan awereness soal matcha powder yang berkualitas sebagai bahan baku jualan utama matcha latte.
Lantas, bagaimana jika menggunakan Gemini dengan memasukkan prompt yang sama? Ternyata begini hasilnya!





Hasil yang tidak berbeda jauh dengan ChatGPT, hanya saja Gemini memberikan penjabaran dalam bentuk teks deskriptif tanpa tabel dengan lebih mendalam.

Sebagai tambahan, kamu bisa melihat perbedaan antara prompt dasar vs prompt detail dalam tabel berikut:
Apa perbedaan antara prompt dasar vs prompt yang detail?
| Struktur Teks | Prompt Dasar (Basic Prompt) | Prompt yang Detail |
| Hasil jawaban | Singkat dan umum | Pembahasan cukup dalam & lengkap |
| Struktur teks | Paragraf terkesan pendek | Tersusun rapi dengan bullet points |
| Gaya bahasa | Informatif dan netral | Lebih natural dan ngalir |
| Konteks dan penyesuaian | Sesuai konteks, tetapi jawaban masih sangat general | Disesuaikan dengan kebutuhan pengguna |
| Detail tambahan | Memberikan sedikit catatan sebagai awareness untuk pengguna | Penjelasan sangat rapi dan mudah dipahami di setiap sub pembahasan |
| Format | Teks dengan bullet points | Teks narasi deskriptif dengan penambahan bullet points dan tabel |
| Value/nilai tambah | Menjawab pertanyaan pengguna dengan apa adanya | Menjawab pertanyaan pengguna yang disertai sedikit fakta unik, insight, dan opini |
Dari jawaban AI di atas, kamu bisa membandingkan perbedaan antara hasil prompt dasar dan prompt yang detail lewat contoh pembahasan tentang matcha. Gemini menghasilkan informasi dasar yang benar-benar apa adanya sesuai pertanyaan pengguna, sementara ChatGPT selalu menawarkan opsi pengembangan ide atau pertanyaan yang mungkin selanjutnya akan pengguna ingin ketahui. Kamu pilih mana?
Apabila kamu ingin melakukan riset yang lebih dalam dengan jawaban ilmiah disertai berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan penelitiannya, kamu bisa memanfaatkan fitur deep research AI, sehingga hasilnya tidak cuma akurat, tetapi juga valid dan faktual. Nah, jika ingin tahu bagaimana cara melakukan deep research dengan AI, baca tutorialnya di Pintarprompt.id





Leave a Reply