AI dikenal sebagai salah satu teknologi canggih yang dapat menghasilkan informasi dengan sangat cepat, baik dalam bentuk teks, kode, gambar hingga video animasi. Jika kamu dapat memanfaatkan segala fitur dan kemampuan AI, tentunya hal ini akan membuat kamu makin produktif, terutama ketika mengerjakan tugas atau deadline pekerjaan berskala ringan.
Nah, setelah memahami apa itu prompt AI, cara menyusun prompt, dan cara menggunakan AI sebagai alat untuk riset, saatnya kamu belajar sekaligus mempraktikkan cara membuat poster infografis sederhana menggunakan tools AI.
Dengan teknik prompting yang tepat, kamu bisa memerintahkan AI untuk membuat desain poster infografis sederhana sebagai gambar pendukung yang kamu inginkan.
Penasaran bagaimana teknik prompting untuk membuat poster dan infografis pakai AI? Kamu bisa melihat tutorialnya di bawah ini!
Teknik Prompting untuk Membuat Poster Infografis

Sama halnya saat melakukan riset dan memerintahkan AI untuk memberikan jawaban dalam bentuk teks, kamu perlu membuat prompt terlebih dahulu sebelum memberikan instruksi pada AI untuk menghasilkan gambar.
Namun, karena output yang diinginkan berbentuk gambar (JPG atau PNG), maka teknik prompting untuk menghasilkan gambar, khususnya poster infografis sedikit berbeda dan perlu berhati-hati agar kamu tidak perlu melakukan revisi berulang kali, terlebih lagi jika menggunakan ChatGPT yang dikenal cukup lama saat generate gambar.
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan sebelum membuat prompt untuk poster infografis:
1. Memetakan Informasi yang akan Dimasukkan ke Dalam Poster

Penting untuk memetakan informasi yang akan dimasukkan ke dalam poster infografis agar mudah dipahami pembaca tanpa mengaburkan atau menghilangkan konteks yang akan disampaikan.
Informasi yang dimasukkan ke dalam poster biasanya tidak terlalu panjang, tetapi harus singkat, padat, jelas, dan komunikatif, sehingga kamu perlu merancangnya terlebih dahulu sebelum diubah ke dalam bentuk prompt.
Jadi, untuk memudahkan kamu dalam memetakan informasi tersebut, sebaiknya:
- Identifikasi struktur isi utama dalam poster untuk mengetahui tujuan kamu membuat poster tersebut
- Pisahkan antara konten informatif dan narasi penjelas yang biasanya sangat panjang, sehingga tidak perlu memuat seluruh informasi ke dalam poster infografis. Sebaliknya, kamu hanya perlu mengambil poin-poin penting yang akan ditampilkan ke dalam poster infografis. Contoh saja: langkah-langkah, elemen, teknik/strategi, dan tips/rekomendasi
- Gunakan teknik mind-mapping untuk melihat hubungan antara informasi yang dipilih dan bagian atau poin paling penting untuk divisualisasikan agar pembaca lebih mudah memahami serta mengingat seluruh poin yang ditampilkan dalam poster
2. Pilih dan Cermati Poin Penting yang akan Ditampilkan dalam Poster
Setelah berhasil memetakan informasi yang akan dimuat ke dalam poster infografis, kamu perlu menentukan poin yang akan dimuat di dalam poster infografis karena hal ini berkaitan erat dengan seberapa efektif informasi tersebut dapat dibaca dan dipahami oleh pengguna.
Poster bukanlah essay atau artikel yang dapat digunakan untuk menjabarkan banyak informasi secara lengkap, jadi dalam menentukan poin penting tersebut perlu mempertimbangkan hal ini:
Baca Juga
- Perhatikan jumlah kata yang digunakan: sebaiknya cukup 5-10 kata (berisi ringkasan dari tiap poin atau narasi yang hendak dijelaskan) dan tidak terlalu banyak
- Pilih poin yang actionable atau mengandung ajakan/perintah/pemberitahuan/peringatan, dan sebagainya
- Gunakan simbol atau penanda untuk mengklasifikasikan tiap poin atau informasi di dalamnya. Contoh: tanda panah, text box, dan sebagainya
- Utamakan keyword/kata kunci sebagai bagian penting untuk menyampaikan informasi pada publik
- Hindari membuat tulisan yang terlalu padat, karena makin banyak penjelasan yang ditulis, makin sulit pula bagi audiens untuk memahami maksud dalam poster infografis tersebut
Sebagai perbandingan, kamu bisa melihat gambaran atau contoh penulisan poin penting ke dalam poster sebagai berikut:
- Gunakan teknik ini untuk memvalidasi hasil riset AI (Salah)
- Cara validasi hasil riset AI (Benar)
Penjelasan:
- Contoh 1 masih kurang tepat karena kalimat tersebut terlalu panjang, terlihat naratif, dan akan memerlukan banyak tempat saat diaplikasikan ke dalam pada poster. Kalimat seperti ini lebih cocok apabila dibuat menjadi artikel atau essay.
- Contoh 2 jauh lebih efektif dan tepat ketika diterapkan ke dalam poster karena tidak memakan tempat dan tentunya tepat sasaran. Hanya berisi 5 kata, tetapi dapat kamu breakdown menjadi beberapa poin penjelas sebagai pendukung tema atau kata kunci utama pembahasan poster infografisnya.
Dari kedua contoh di atas, terlihat sekali perbedaannya, bukan? Sekarang, mari belajar memetakan poin-poin penting untuk poster infografis sebelum mengembangkannya ke dalam prompt.
3. Buat Prompt Poster yang Pendek dan Singkat
ChatGPT dapat digunakan untuk generate poster infografis, asalkan teknik prompting yang kamu terapkan benar-benar tepat. Apa maksudnya? Tujuan dan konteks kamu jelas dan buat prompt seringkas mungkin. Jangan terlalu panjang seperti narasi deskripsi karena akan membingungkan AI dalam menghasilkan gambar.
Kemudian, tambahkan simbol yang berkaitan dengan poin utamanya agar saat divisualisasikan dalam bentuk poster, simbol tersebut dapat menjadi penanda sekaligus pengingat bagi pembaca yang sedang mencoba memahami maksud informasi di dalamnya.
Misalnya “Upload file dan minta ringkasan”, karena ada kata “file” dalam kalimat tersebut, kamu dapat menambahkan simbol/ikon file.
Selanjutkan ikuti langkah-langkah membuat poster infografis dengan ChatGPT di bawah ini:
- Buka akun ChatGPT
- Klik Tools
- Pilih Create an Image
- Masukkan prompt yang sudah kamu buat
Berikut contoh prompt poster infografis di ChatGPT dan hasilnya:


Sekadar membuat poster infografis yang simple, ternyata oke banget, kan? Setiap poin ter-highlight dengan baik yang dilengkapi keterangan singkat sebagai penjelas.






Leave a Reply